Hakikat Sukses dari Nabi Ibrahim sebagai Tokoh Rasional | Edisi Ber-Qurban untuk Bermanfaat

"Membaca secara obyektif, dan bukan subyektif, gunakan Rasionalitas bukan Irrasional, Pikirkan dengan akal sehat bukan hawa nafsu, mari lakukan perubahan."
----------------------------------------------------------------
Apa itu sukses, kapan manusia dikatakan sukses ?
Biasanya definisi sukses ala manusia yakni Harta, Tahta, dan Wanita........

Bener gak sih, apa sukses memang seperti itu

Kalo iya mengapa
Salah satu personil jonghyun dari band shine di korea bunuh diri

Banyak kasus remaja yang depresi dan strees akibat cinta monyet 

Koruptor yang mendekam di jeruji besi karena mengejar harta

Dan masih banyak lagi....

Why ???

Apakah itu hakekat sukses dengan berakhir bunuh diri, kesengsaraan, dan kehampaan

itukah sebuah kebahagiaan ???
----------------------------------------------------------------
Apa sih itu sukses, Coba perhatikan dulu gambar dibawah ini
Bagaimana apa yang anda dipikirkan nih...

Sejuk, damai, ataukah tentram bisa juga, tapi coba pikirkan lebih dalam lagi....
----------------------------------------------------------------
Mari kita teliti dengan Al Qur'an

Kalo kita mengkaji dari salah satu ayat di surat Al Fath (29) 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang Artinya :

"........yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya.........."

(QS. Al-Fath 48: Ayat 29)

Kalo kita pahami secara Ilmiah lewat bantuan ilmu biologi, dari proses tumbuhnya benih menjadi besar untuk menyenangkan penanamnya maksudnya adalah jadilah seperti "Benih"

Benih yang akan membawa manfaat bagi sekitarnya, berawal dari sebuah proses dan tempaan.

Coba pikirkan apakah benih saat ditanam langsung tumbuh besar ???

Pasti tidak 

Butuh proses dong, melewati banyak rintangan pastinya, jika sanggup maka akan tumbuh besar dan banyak manfaatnya, jika tidak akan layu dan tidak membawa manfaat.

Butuh tempaan, 
pisau akan tajam saat diasah, 
otot akan terbentuk dengan latihan, 
otak akan cerdas saat terus belajar, dan masih banyak lagi

Bahkan benih akan tumbuh besar jika sanggup bertahan dalam kondisi lingkungan apapun.

Tujuannya adalah untuk "Bermanfaat"
----------------------------------------------------------------
Menelisik makna sukses dari kisah seorang Tokoh Rasional, yakni Nabi Ibrahim dalam konteks BerQurban
Kita ketahui, bahwa Nabi Ibrahim telah melewati berbagai rintangan untuk menjadi seorang tokoh yang Rasional dalam menyebarkan kebenaran yang telah saya tulis di Artikel sebelumnya bisa dibaca terlebih dahulu sebelum lanjut.

Nabi Ibrahim yang sangat mendambakan kehadiran seorang anak bertahun-tahun untuk meneruskan perjuangan dakwahnya, saat istrinya Siti Hajar melahirkan putranya Nabi Ismail, turun perintah untuk mengasingkan mereka ke padang pasir di gurun yang gersang dimana disana menjadi asal mula Air Zam-zam. 

Setelah itu mereka berkumpul lagi, tetapi setelah Nabi Ismail tumbuh besar memasuki Remaja turun perintah dari Allah untuk menyembelih putranya tersebut dijelaskan dalam Al Quran 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu! Dia (Ismail) menjawab, Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 102)

Coba bayangkan, seorang anak yang dicintai dan untuk mengantarkannya kepada kesuksesan dakwah harus disembelih.

Tapi dengan Rasionalitasnya bahwa yang memerintahkannya adalah Tuhan yang menciptakan Alam Semesta dan seisinya, dia pun melaksanakannya sebagai bentuk berserah diri kepada sang khalik.

فَلَمَّاۤ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِ ۚ 

"Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah)."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 103)

وَنَا دَيْنٰهُ اَنْ يّٰۤاِبْرٰهِيْمُ ۙ 

"Lalu Kami panggil dia, Wahai Ibrahim!"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 104)

قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا ۚ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ

"Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 105)

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰٓ ؤُا الْمُبِيْنُ

"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 106)

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 107)

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰ خِرِيْنَ ۖ 

"Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 108)

سَلٰمٌ عَلٰۤى اِبْرٰهِيْمَ

"Selamat sejahtera bagi Ibrahim."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 109)

Hingga diabadikan hingga saat ini Jum'at 31 Juli 2020 dan seterusnya sampai akhir semesta sebagai Hari Raya Idul Adha untuk melakukan Qurban.
Jika kita maknai hakikat "Qurban" adalah mengorbankan segala hal yang dicintai mulai dari harta, tahta, dan wanita serta waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus menjadi manusia yang berbuat baik dan berpegang teguh terhadap kebenaran.

Dimana output ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim adalah meluruskan perjuangan dakwah beliau untuk mensejahterakan masyarakat dengan membimbing ke jalan kebenaran tanpa ada keinginan lain yang hanya sebatas duniawi.

Sehingga orang yang sukses adalah orang yang mampu mengorbankan kecintaannya untuk melakukan kebaikan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
----------------------------------------------------------------
Bagaimana dengan tokoh dunia lainnya mengenai sebuah kesuksesan Hidup

Abraham Lincoln
"Sukses adalah menuju satu kegagalan ke kegagalan lainnya tanpa kehilangan semangat."

Mahatma Gandhi
"Hiduplah seolah-olah Anda ingin mati besok. belajarlah seolah-olah Anda ingin hidup selamanya."

Ir Soekarno
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”

Tujuan sukses dari para tokoh secara intisarinya adalah untuk menyebarkan kebaikan dan menjadi manfaat tanpa memandang suku, ras, dan agama.
----------------------------------------------------------------
Hikmah Kesuksesan dalam kehidupan ini

Jika ditarik berdasarkan ilmu Filsafat, dimana bisa teman-teman simpulkan juga sendiri dengan berilmu pastinya ya......

Sukses adalah proses hidup sampai akhir hayat dengan senatiasa mengorbankan kesenangannya untuk menyebarkan kebaikan dan manfaat dalam membangun peradaban manusia yang Cinta Kebijaksanaan "Philosophia".

Inti dikatakan sukses dalam kehidupan
• Bermanfaat dan mewarnai
• Menyebarkan Kebaikan
• Mengorbankan kesenangan
• Cinta Kebijaksanaan
• Hidup sesuai kebutuhan bukan keinginan
Dengan Rasional...
----------------------------------------------------------------
Cara menjalani kesuksesan seutuhnya...
Dengan 4 Prinsip
1. Kesadaran
Sadar bahwa sukses seutuhnya bukan tentang harta, tahta, dan wanita, karena kita bertumbuh untuk menjadi bermanfaat bagi semua orang, bukan diri sendiri.

2. Kemauan
Mau melangkah menjalani kesuksesan seutuhnya berawal dari hal kecil hingga hal besar, karena hidup butuh berproses bukan serba instan.

3. Kebulatan Tekad
Tetap teguh dan kuat saat menjalani proses menyebar kebaikan dan manfaat bagi sekitar, jangan takut jangan lengah, tetap dengan semangat. "No Pain No Gain"

4. Konsisten
Nikmati proses kesakitan dalam menjalaninya, tapi ambil hikmah dibalik kesakitan akan ada kebahagian abadi dan kekal di masa Depan

Mari kita laksanakan kesuksesan seutuhnya secara benar dan berilmu yakni rasionalitas agar bermanfaat.
----------------------------------------------------------------
#Perubahan berawal dari cara Berpikir

Komentar

Trendingkanlah

Eliminasi Gauss-Jordan dengan Python

"Aplikasi data anggota perpustakaan serta transaksi peminjaman dengan RFID dan Wemos ESP8266 berbasis Internet of Things."

Menjadi Agen Pembangunan dengan pendekatan Rumus Fisika Energi Mekanik

Kebenaran yang bersifat Aksioma

Sejarah Ibnu Sina Karya dan Kebesarannya

Hakikat Masa Depan

Hakikat Sarjana, dari Resensi Buku Bukan Sarjana Muda