Istilah-istilah Filsafat

📖Istilah-istilah Filsafat📖

📚Aksiden ('aradh) : sifat-sifat substansi. misal : substansi setiap benda material adalah materi. Maka, menempati ruang-yang merupakan sifat materi-adalah aksiden.

📚Apropriasi : yaitu kemampuan memahami, dan mengambil dari orang lain tanpa hanyut ke dalamnya.

📚Eksistensi atau wujud (being) : ada-nya sesuatu, sebagai jawaban terhadap pertanyaan "Adakah (sesuatu) itu? ", berlawanan dengan esensi (dalam makna kuiditas),  yang menekankan apa-nya sesuatu itu (apakah sejatinya), sebagai jawaban terhadap pertanyaan "Apakah itu? " Menurut penganut prinsipialitas eksistensi  (ashalah al-wujud,  eksistensialisme), yang sesungguhnya ada secara real (hakiki)  hanyalah eksistensi, esensi.  Esensi, dalam makna kuiditas, hanyalah bersifat artisial, semu (i'tibari). Dengan kata lain, tak seperti eksistensi, esensi tak memiliki realitas atau tak real.

📚Eksisten (maujud) : segala sesuatu yang ada di alam, yang merupakan gabungan antara eksistensi (wujud) dan kuiditas.

📚Emanasi (al-faidh al-ilahi, peluberan ilahi) : doktrin penciptaan menurut kaum filosof. yakni, suatu keadaan niscaya dan begitu saja-serta tak terjadi dalam waktu-yang di dalamnya dari tuhan terwujud secara bertingkat-tingkat. Dari ciptaan yang lebih tinggi atau "lebih dulu", secara niscaya dan begitu saja pula, terwujud ciptaan-ciptaan dalam tingkat yang lebih rendah. Tercakup dalam ciptaan-ciptaan ini adalah berbagai tingkat akal, malaikat, jiwa planet-planet beserta wadahnya, bermula dari akal pertama, malaikat pertama, sfera (planet) paling jauh, hingga-yang terendah-planet bumi, yang bersifat sepenuhnya material.

📚Epistemologi : berasal dari kata episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu), berarti ilmu tentang sumber-sumber, batas-batas, dan verifikasi (pemeriksaan nilai kebenaran) ilmu pengetahuan.

📚Esensi ('ayn) : adalah apa yang membuat sesuatu menjadi apa adanya. Dibedakan dari aksiden, esensi mengacu kepada aspek-aspek yang lebih permanen dan mantap dari sesuatu yang berlawanan dengan yang berubah-ubah, parsial, atau fenomenal. Meski tak tepat benar, esensi terkadang disinonimkan dengan kuiditas. Sesungguhnya kuiditas adalah terjemahan dari mahiyah. Esensi, dalam makna ini, adalah batas-batas yang diterapkan atas eksistensi oleh keterbatasan persepsi manusia (lihat juga "eksistensi").

📚Eudamonia : istilah yang digunakan Aristoteles untuk kebahagiaan, yang dicapai potensi penuh seorang individu untuk sebuah kehidupan yang rasionak atau reflektif (penuh perenungan) - dengan demikian autentik - sepenuhnya benar-benar terealisasi. Hidup yang tak direnungkan, kata Aristoteles, tak layak di jalani.

📚Forma : bentuk atau susunan yang terbubuhkan atas suatu materi (substansi). Tanpa forma, materi belum menjadi benda tertentu. Materi awal, sebagai ilustrasi, hanyalah sebuah onggokan tak bermakna. inilah basis hylomorfisme.

📚Hylomorfisme : prinsip Aristotelian yang melihat segala sesuatu di dunia ini sebagai komposit (gabungan) antara hyle (materi) dan morph (forma atau bentuk).

📚Illative sense : adalah bagian intelektual manusia yang dapat mengandalkan adanya kompleksitas suatu obyek, dan adanya berbagai kemungkinan manusia mengambil sikap terhadap obyek tersebut.

📚Iluminisme : pencerahan intelektual atau spiritual, biasanya dijabarkan sebagai lintasan pemahaman atau pengertian yang datang tiba-tiba. Ia juga adalah nama suatu aliran filsafat dalam islam, yakni isyraqiyyah (bermakna sama) yang dikembangkan pertama kali oleh Suhrawardi.

📚Kosmologi : ilmu (logos) tentang asal-muasal dan struktur alam semesta (kosmos).

📚Kuiditas : (lihat "esensi")

📚Materi (Hayula) : suatu substansi mendasar di alam fisik, yakni alam obyek yang terkait dengan indra-indra manusia, yang olehnya obyek-obyek itu terbentuk.

📚Maujud : maujud atau eksistensi (existent),  yakni semua benda baik material maupun non material yang ada di alam semesta ini, yang terdiri dari wujud dan kuiditas.

📚Mistisme : kepercayaan bahwa kebenaran tertinggi tentang realitas hanya dapat diperoleh melalui pengalaman intuitif suprarasional, bahkan spiritual, dan bukan melalui akal (rasio atau reason) logis belaka.

📚Neo-Platonisme : merupakan suatu aliran filsafat yang bertolak dari gagasan Plato, dan menafsirkannya dengan cara khusus. Aliran ini mengaitkan segala sesuatu dengan suatu zat transenden semacam Tuhan (yang satu atau the one) sebagai prinsip kesatuan, melalui deretan perantara-perantara yang turun dari yang satu itu lewat proses emanasi.

📚Nous : dalam beberapa aliran filsafat digunakan untuk mengindikasikan suatu akal (intelek) kosmik, sebagai prinsip pengatur alam semesta. Terkadang nous dalam makna ini diidentikkan dengan Tuhan. Nous juga dimaknai tingkat tertinggi akal manusia.

📚Ontologi : ilmu tentang hakikat ada (wujud dan maujud)

📚Primary Truth (Kebenaran Primer) : kebenaran-kebenaran yang (harus) diterima begitu saja, dan darinya keberadaan kenyataan-kenyataan lain dapat disimpulkan (misal : secara logis). Bahkan, tanpa kebenaran-kebenaran primer ini prosedur berpikir menjadi mustahil (tak dapat dimulai).

📚Phronesis : pengetahuan yang diterapkan dengan bijak dalam hidup sehari-hari.

📚Skeptisisme : dapat berarti ketidakpercayaan total dan penuh akan segala sesuatu, atau sekadar sebuah keraguan tentatif dalam proses mencapai kepastian.

📚Spiritualisme : pandangan bahwa yang mendasari semua realitas adalah ruh. bisa juga identik dengan Mistisme.

📚Stoisisme : pandangan mendalam tentang kehidupan dengan memperhatikan emosi-emosi manusia, bukan filsafat spekulatif dan sistematik. Ia berupa mengajar manusia agar memiliki kedamaian jiwa dengan menyenggarakan kebajikan-kebajikan. Stoisisme cenderung bersifat moralis.

📚Subtansi (jawhar) : apa saja yang melambari atau mendasari entitas (maujud).  Dengan kata lain, "bahan" dasar setiap maujud.  Pengertian ini biasa dilawankan dengan aksiden, yang bermakna sifat-sifat substansi. contohnya,materi adalah Subtansi setiap obyek material, fisik, sedangkan menempati ruang-sebagai sifat materi-adalah aksidennya.

📚Teleologis : berasal dari kata telos (tujuan) dan logos (ilmu), berkaitan dengan kajian tentang fenomena yang menampakkan keteraturan, desain, tujuan, akhir, cita-cita, tendensi, sasaran, dan arah.

Komentar

Trendingkanlah

Eliminasi Gauss-Jordan dengan Python

"Aplikasi data anggota perpustakaan serta transaksi peminjaman dengan RFID dan Wemos ESP8266 berbasis Internet of Things."

Menjadi Agen Pembangunan dengan pendekatan Rumus Fisika Energi Mekanik

Kebenaran yang bersifat Aksioma

Sejarah Ibnu Sina Karya dan Kebesarannya

Hakikat Masa Depan

Hakikat Sarjana, dari Resensi Buku Bukan Sarjana Muda